
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 2025 hingga minggu ke-25 sebanyak 355 kasus dan tiga meninggal. Sementara itu, kasus DBD dan angka kematian tahun ini mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
"Kasus DBD periode yang sama tahun lalu mencapai 868 kasus dengan 30 kematian,” kata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Klaten, Hanung Sasmito W. saat dikonfirmasi Media Indonesia, Rabu (2/7).
Hanung mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, meski kasus DBD tahun ini mengalami penurunan.
Penurunan kasus DBD dan kematian di Kabupaten Klaten, tentu berkat kesadaran masyarakat yang meningkat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Untuk antisipasi dan pencegahan DBD, PSN merupakan langkah paling efektif. Karena, dengan PSN jentik nyamuk dapat dipastikan mati,” jelasnya.
Selain gerakan PSN, juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) di tiap wilayah juga berperan penting dalam kegiatan antisipasi dan pencegahan kasus DBD. Menurut Hanung, meski kasus DBD dan kematian menunjukkan tren penurunan, Dinas Kesehatan Klaten kini tetap menggiatkan sosialisasi pencegahan DBD.
“Untuk pencegahan, masyarakat diimbau untuk mewaspadai penyebaran nyamuk demam berdarah dengan meningkatkan PSN dan optimalisasi peran jumantik,” ujarnya. (JS/E-4)