
Kata kerja mental adalah salah satu jenis kata kerja yang sering muncul dalam kalimat, tapi mungkin belum banyak disadari fungsinya oleh pembaca. Dalam dunia bahasa dan penulisan, mengenali kata kerja ini tentunya sangat penting.
Berbeda dari kata kerja fisik yang bisa dilihat langsung, kata kerja mental bekerja di balik layar. Bisa dibilang tugasnya adalah untuk membantu menyampaikan makna yang lebih dalam dan personal.
Mengenal Kata Kerja Mental dalam Bahasa Indonesia

Kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang mengacu pada proses berpikir, merasakan, atau menginginkan sesuatu yang terjadi di dalam pikiran atau perasaan seseorang. Kata kerja ini tidak menunjukkan tindakan fisik yang bisa dilihat langsung, tapi lebih ke aktivitas yang terjadi secara batiniah atau dalam benak seseorang.
Menurut keterangan di buku Indahnya Berkarya dengan Literasi, Beslina Afriani Siagian, S.Pd., M.Si., dkk, (2023), kata kerja tersebut sering digunakan untuk menjelaskan apa yang dirasakan atau dipikirkan seseorang. Selain itu juga untuk memberi nuansa emosi atau sikap terhadap suatu hal.
Dalam bahasa Indonesia, beberapa ciri dari jenis kata kerja ini adalah:
Bersifat abstrak (tidak bisa dilihat secara langsung).
Berhubungan dengan pikiran, perasaan, atau kehendak.
Subjeknya biasanya manusia (karena hanya manusia yang bisa berpikir dan merasa).
Contoh Kata Kerja Mental dalam Penggunaan Sehari-hari

Berikut adalah beberapa contoh kata kerja jenis mental yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Berpikir: Anto sedang berpikir tentang masa depannya.
Merasakan: Kakak merasakan kegelisahan sejak tadi pagi.
Mengerti: Semua murid mengerti maksud dari penjelasan guru.
Mengingat: Dita masih mengingat kejadian yang kurang baik di masa lalu itu dengan jelas.
Menyadari: Akhirnya Budi menyadari kesalahan yang telah dilakukan dan berusaha untuk memperbaikinya.
Mencintai : Ayah adalah sosok yang mencintai keluarganya dengan sepenuh hati.
Mementalkan: Agus berusaha mementalkan harapannya agar tidak merasa terlalu kecewa jika belum bisa tercapai.
Memahami: Ani memahami kondisi orang tuanya yang sedang kesusahan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Berharap: Kami berharap semuanya berada dalam keadaan baik-baik saja.
Percaya: Ibu percaya bahwa doa-doanya akan selalu melindungi anak-anaknya meskipun berjauhan.
Baca Juga: Ulasan Kata Imbuhan Serapan dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia
Memahami kata kerja mental penting untuk keperluan akademik atau tata bahasa. Selain itu juga membantu lebih peka dalam menyampaikan dan menangkap makna dalam komunikasi sehari-hari. (DNR)