Menangani Tawuran Remaja di Perkotaan

3 days ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Menangani Tawuran Remaja di Perkotaan (MI/Duta)

TAWUR ialah fenomena kekerasan yang belakangan ini banyak berkembang di kalangan kelompok remaja yang berasal dari sekolah dan wilayah yang berbeda. Meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan dan operasi, tawuran antarkelompok remaja masih kerap terjadi, bahkan dengan gradasi yang makin mencemaskan.

Pada akhir Juni 2025, misalnya, Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Pusat dilaporkan kembali menangkap tiga remaja--dua di antaranya anak di bawah umur berusia 12 dan 16 tahun--yang terlibat tawuran di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, kasus tawur remaja juga terjadi di Bekasi. Seorang Pemuda pelaku, FF, 22, dilaporkan tewas dalam aksi tawuran dua kelompok pemuda di Jalan Raya Kodau, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bakasi. Tawuran terjadi ketika dua kelompok pemuda bernama Geng Serigala Pondok Gede dan Geng Rawa Bogo Jatiasih janjian melalui Instagram (Media Indonesia, 26 Juni 2025).

Di luar dua kasus di atas, masih banyak kasus tawuran lain yang terjadi di berbagai kota besar. Di wilayah Polda Metro Jaya, selama April 2025 saja tercatat telah terjadi 45 kasus tawuran. Data ini mencakup wilayah Jakarta dan sekitarnya. Meskipun belum ada data resmi berapa jumlah kasus tawuran yang terjadi sepanjang tahun 2025, bisa dipastikan intensitasnya belakangan ini makin meresahkan. Korban-korban yang jatuh pun makin banyak--termasuk yang meninggal dunia karena terkena sabetan benda tajam, bom molotov, atau karena terkena pukulan keras yang membuat pelaku tawuran mengembuskan napas terakhirnya.

AKAR PENTEBAB

Tawuran sebagai sebuah masalah sesungguhnya bukan sekadar bentuk kenakalan remaja atau ekspresi perilaku menyimpang yang merupakan pelampiasan emosi yang tak terkendali. Lebih dari sekadar persoalan psikologis yang bermasalah, keterlibatan remaja dalam perilaku tawuran sesungguhnya bertali-temali dengan banyak aspek.

Pertama, keterlibatan remaja dalam aksi tawuran sesungguhnya ialah refleksi dari terjadinya krisis identitas yang mana remaja sedang pada tahap mencari kepastian identitas diri mereka dan menganggap keterlibatan mereka dalam tawuran adalah cara menunjukkan status dan eksistensi diri. Di kalangan remaja yang terlibat dalam tawuran, mereka umumnya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak jarang mereka justru merasa gengsi mereka terangkat karena dengan cara itu mereka merasa dapat mendemonstrasikan eksistensi diri mereka sebagai jagoan.

Dalam berbagai kasus, tawuran acap kali menjadi jalan pintas remaja untuk mencari identitas dan upaya memperoleh pengakuan dari kelompok sebayanya. Makin nekat dan makin berani seorang remaja terlibat dalam perkelahian atau tawuran dengan kelompok yang lain, makin disegani ia dalam kelompoknya. Sebaliknya, seorang remaja yang tidak memperlihatkan keberaniannya melawan musuh, jangan kaget jika ia akan dikucilkan dan dianggap pengecut oleh teman-temannya.

Kedua, tawuran sering kali merupakan subkultur warisan dari para senior pendahulu mereka. Permusuhan menahun dan warisan dari konflik para senior kelompoknya atau kakak kelas mereka di sekolah menyebabkan para remaja tidak dapat menghindari kaharusan untuk meneruskan rivalitas dan konflik.

Banyak bukti memperlihatkan bahwa suatu kelompok sosial umumnya menjadi habitat dan tempat bergantung bagi remaja dalam mengembangkan identitas diri. Ketika kekerasan menjadi sarana untuk menunjukkan loyalitas atau eksistensi di dalam kelompok, keterlibatan dalam tawuran sering kali dirasa sebagai tiket masuk lingkaran sosial pertemanannya. Tidak sedikit remaja yang merasa diri mereka bukan apa-apa ketika mereka tidak berani berkelahi membela kelompok mereka.

Ketiga, dalam banyak kasus, terjadinya aksi tawuran remaja sesungguhnya ada kaitannya dengan kelebihan waktu luang dan minimnya ruang serta aktivitas positif mereka dalam kegiatan sekolah maupun kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya. Remaja yang teralienasi dari lingkungan sosialnya sendiri dan berusaha mencari pelarian dengan kelompok marginalnya, jangan heran jika salah satu pelampiasannya ialah terlibat dalam aksi tawuran dan perilaku menyimpang lainnya.

Bagi remaja yang sedang pada level aksi agresif yang tinggi, sementara tidak ada kegiatan positif dan ruang yang dapat menjadi saluran dari kelebihan energinya, kemungkinan untuk terlibat dalam aksi tawuran menjadi lebih besar. Lingkungan yang padat, sempit, dan penuh tekanan dinilai dapat memicu stres yang tinggi di kalangan warga, termasuk remaja dari kelompok marginal yang tengah mencari identitas. Keterlibatan remaja dalam aksi tawuran sering kali terjadi karena tidak ada aktivitas lain yang bisa dipilih.

Keempat, karena pengaruh media sosial dan perkembangan teknologi informasi. Sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak remaja justru merasa bangga mengunggah konten kekerasan dan perilaku tawuran yang mana mereka terlibat. Saat ini kita bias melihat bahwa tawuran tidak lagi dilakukan secara diam-diam dan disembunyikan dari amatan publik. Dalam berbagai kasus tawuran, dari undangan untuk terlibat tawuran dan praktik tawurannya sendiri bahkan sering kali direkam, disebarluaskan, dan dipamerkan di media sosial. Semua menjadi bentuk eksistensi atau pembuktian diri dari sikap sok jagoan remaja.

MENYALURKAN

Untuk menangani persoalan tawuran remaja yang makin meresahkan, yang perlu dilakukan ke depan tentu bukan hanya pendekatan normatif--seperti sekadar berdialog dan pelibatan sekolah, orangtua, dan tokoh masyarakat--untuk membangun kepedulian masyarakat. Akar masalah terjadinya aksi tawuran sebagian besar ada pada diri remaja itu sendiri yang tengah mencari identitas sekaligus merupakan kelompok usia dengan dorongan energi yang sangat besar.

Menghilangkan energi besar yang ada pada diri remaja niscaya tidak mungkin dilakukan. Energi besar itu hanya bisa dikelola disalurkan pada aktivitas lain yang tidak destruktif. Pengalaman telah banyak membuktikan bahwa jika tidak diarahkan pada kegiatan yang positif dan bermakna, energi tersebut cenderung akan disalurkan dalam bentuk perilaku yang negatif seperti terlibat dalam aksi tawuran.

Saat ini, salah satu kebutuhan krusial bagi remaja ialah ketersediaan ruang-ruang sosial yang memungkinkan mereka untuk mendemonstrasikan eksistensi dirinya. Alih-alih menangkap remaja yang terlibat balap liar, menghukum remaja yang menulis graffiti di tembok-tembok kota, dan lain sebagainya, akan jauh lebih baik jika hasrat liar remaja itu disalurkan dalam aktivitas balapan di sirkuit yang terjaga dan dorongan untuk mencoret tembok-tembok kota disalurkan dalam bentuk lomba grafiti yang membanggakan.

Kota-kota besar, diakui atau tidak, kini sedang mengalami krisis ketersediaan ruang-ruang sosial yang dapat dimanfaatkan remaja untuk berkiprah. Ketika ulah remaja hanya dipahami sebagai sesuatu yang salah, yang terjadi ialah operasi penangkapan dan tindakan mengirim mereka di barak-barak militer atau memasukkan mereka dalam aktivitas keagamaan semata--tanpa memahami bahwa dalam diri remaja ada hasrat-hasrat liar yang perlu disalurkan sekaligus diapresiasi.

Read Entire Article