Populer: Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara; RI Butuh Rp 7.500 Triliun

3 days ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 ShutterstockIlustrasi sertifikat tanah. Foto: Shutterstock

Laporan kumparanBisnis dengan judul 'Kementerian ATR/BPN Bantah Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara' menjadi berita populer pada Selasa (1/7).

Selain itu, kabar tentang Indonesia butuh investasi Rp 7.500 triliun untuk mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026 turut menjadi berita favorit pembaca.

Berikut rangkuman berita populer kumparanBisnis kemarin:

Kementerian ATR/BPN Bantah Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara Mulai 2026

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menegaskan bahwa kabar soal negara akan mengambil tanah girik yang belum disertifikatkan pada 2026 adalah tidak benar.

“Informasi bahwa tanah girik yang tidak didaftarkan hingga 2026 akan diambil negara, itu tidak benar,” kata Dirjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah Kementerian ATR/BPN, Asnaedi, dalam keterangan resminya, Selasa (1/7).

Ia menjelaskan, sejak dulu girik, verponding, dan bekas hak lama lainnya bukan bukti kepemilikan sah, melainkan hanya petunjuk pernah adanya hak atau penguasaan atas tanah tersebut. Namun, dokumen semacam itu tetap bisa dijadikan dasar untuk pengakuan dan pendaftaran hak sesuai ketentuan yang berlaku dalam UU Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960.

“Kalau tanahnya masih dikuasai dan giriknya masih ada, ya tidak ada tanah yang akan diambil negara,” tambahnya.

Mengacu pada PP Nomor 18 Tahun 2021 Pasal 96, tanah bekas milik adat wajib didaftarkan paling lambat lima tahun sejak aturan itu berlaku. Artinya, batas waktu pendaftaran hingga 2026 bukan untuk merampas hak, melainkan demi memberikan kepastian hukum.

Asnaedi pun mendorong masyarakat untuk segera mendaftarkan tanahnya agar bisa memiliki sertifikat resmi.

“Ini justru jadi momentum agar masyarakat menyertipikatkan tanahnya. Negara hadir untuk memberikan kepastian hukum, bukan mengambil hak masyarakat,” ucapnya.

Sri Mulyani: Butuh Investasi Rp 7.500 T untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (kiri) memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTOMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (kiri) memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp 7.500 triliun pada 2026 untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dipatok di kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen.

Dalam paparan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026 di DPR RI, ia menegaskan pertumbuhan ekonomi tidak mungkin tercapai tanpa dorongan investasi yang kuat.

“Pertumbuhan investasi harus dijaga atau bahkan ditingkatkan hingga 5,9 persen year-on-year. Ini berarti diperlukan suntikan investasi baru minimal Rp 7.500 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam rapat paripurna, Kamis (27/6).

Ia menyebut investasi berkontribusi sekitar 30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Namun, investasi saja tak cukup. Konsumsi rumah tangga juga perlu didorong agar tumbuh minimal 5,5 persen—mengingat sektor ini menyumbang 55 persen dari PDB Indonesia.

“Pemerintah harus menciptakan lapangan kerja agar pendapatan masyarakat meningkat. Daya beli perlu dijaga,” tambahnya.

Untuk menopang dua komponen utama itu, inflasi harus tetap rendah dan lapangan kerja diperluas. Jika digabungkan, konsumsi rumah tangga dan investasi menyumbang sekitar 85 persen terhadap perekonomian nasional.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menyoroti peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang kini dipimpin Rosan Roeslani. Lembaga ini diharapkan mampu menarik investasi domestik dan asing di sektor-sektor strategis bernilai tambah tinggi.

“Lingkungan global yang penuh ketidakpastian membuat pemerintah harus bekerja ekstra keras mendorong peran swasta sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Read Entire Article