Kasus Bullying di SMA Binus Simprug Naik ke Tahap Penyidikan

6 days ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Polisi menindaklanjuti laporan kasus seorang siswa SMA Binus School Simprug berinisial RE (16) diduga menjadi korban bullying dan dikeroyok bergilir hingga harus masuk rumah sakit. Terkini, kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan.

"Iya naik penyidikan. Terlapor empat orang," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Sabtu (14/9/2024).

Nurma mengatakan status kasus naik ke tahap penyidikan terjadi setelah polisi melakukan gelar perkara terhadap kasus itu. Dari hasil penyelidikan didapati ada dugaan tindak pidana dalam pelaporan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini kasus tersebut masih berjalan di Polres Metro Jakarta Selatan. Pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

"Ya kalau tindak pidana kalau lihat videonya jelas, ada. (Status kasus naik penyidikan) hari Senin," ujarnya.

detikcom sudah menghubungi pihak Binus School Simprug untuk meminta tanggapan terkait pelaporan tersebut. Namun hingga berita ini dimuat belum ada tanggapan.

Kuasa hukum korban, Sunan Kalijaga mengatakan pihaknya sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan teregister dengan nomor LP/B/331/I/2024/SPKT POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA. Adapun terlapor empat orang siswa Binus berinisial KE, R, K dan C.

"Terlapor 4 orang. Sama-sama (siswa) kelas 12. Tepatnya kejadian 30-31 Januari 2024. Dua hari berturut-turut," kata kuasa hukum korban, Sunan Kalijaga saat dihubungi, Sabtu (14/9/2024).

Korban dikatakannya mendapatkan bullying baik verbal ataupun non verbal. Sunan mengatakan korban bahkan mendapati pelecehan seksual hingga dikeroyok secara bergilir oleh terduga pelaku di hadapan siswa lainnya.

Dilansir Antara, Binus School Simprug sudah melakukan investigasi soal dugaan bullying terhadap seorang siswa. Pihaknya menekankan tidak ada bullying, tapi murni perselisihan antarsiswa.

"Sekolah telah melaksanakan investigasi berdasarkan bukti dan saksi, kami menemukan bahwa kejadian tersebut adalah perselisihan antarsiswa," kata staf Hubungan Masyarakat Binus School Education Haris Suhendra dilansir Antara, Sabtu (14/9/2024) hari ini.

(wnv/dnu)

Read Entire Article