Kemenhub Ungkap Bogor-Semarang Minat Pakai Kereta Tanpa Rel

1 week ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut banyak daerah yang berminat untuk menggunakan kereta tanpa rel atau autonomous rail transit (ART) sebagai transportasi massal. Daerah yang berminat tersebut ada Bogor dan Semarang.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan ada beberapa daerah yang sudah menyatakan minatnya. Ketertarikan tersebut ditujukan melalui surat dari pemerintah daerah (Pemda) ke Kemenhub.

"Yang bersurat sudah ada, ada Semarang, Bogor sudah banyak juga," kata Risal saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risal menjelaskan kereta tanpa rel tersebut menjadi salah satu pilihan Pemda untuk angkutan massal. Menurutnya armada tersebut efektif dibandingkan dengan transportasi umum lainnya.

"Mereka prasarananya sudah bersatu dengan PUPR. Kita hanya menyiapkan sarananya dan pemerintah daerah tidak memikirkan bagaimana perawatan prasarananya karena jalannya sudah ada anggarkan sendiri. Jadi hanya untuk sarananya," tambahnya.

Sampai saat ini, kereta tersebut baru hadir di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia bilang saat ini kereta tersebut masih berlangsung fase pengujian atau fase Operasi Trem Otonom (POC).

"Trem ART di IKN masih berjalan POC dan showcase-nya sampai saat ini Jadi sampai besok di akhir Oktober. Yang kedua setelah itu mereka akan showcase. Artinya showcase itu mereka sudah lulus uji saat ini sampai di akhir Oktober mereka masih di uji," jelasnya.

Sebelumnya, Autonomous Rail Transit (ART) atau kereta tanpa rel direncanakan menjadi transportasi massal bukan hanya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong semua pihak untuk mempersiapkan diri.

Budi menilai ART yang berbasis teknologi akan menjadi pilar utama dalam sistem transportasi di masa mendatang. Apalagi perkembangan teknologi semakin berkembang dan maju.

Dia pun mendorong semua pihak untuk mengkaji dan membahas terkait kendaraan autonomous ini. Dengan begitu, nantinya kendaraan canggih tersebut akan menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan sehari-hari.

"Transformasi transportasi di era digital akan semakin dipengaruhi oleh teknologi autonomous. Kita telah melihat inovasi-inovasi yang mengadopsi teknologi otonom pada berbagai tingkat di Indonesia. Di IKN nanti akan ada trem otonom atau ART (Autonomous Rail Transit), selain itu juga ada LRT Jabodebek, Skytrain Soekarno-Hatta. Di masa depan, kendaraan otonom akan menjadi pilar utama dalam sistem transportasi kita," terang Budi Karya dalam keterangan tertulis.

(das/das)

Read Entire Article