
PROGRAM Bangun Karya hasil kolaborasi antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bentoel Group, resmi ditutup melalui sebuah seremoni yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Kupang.
Sebagai bagian dari kampanye keberlanjutan Bangun Bangsa, program ini telah memberikan pendampingan intensif kepada 10 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional. Kegiatan ini tersebar di empat wilayah prioritas Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Alor.
Salah satu capaian utama program adalah pembangunan rumah produksi yang sesuai dengan standar Good Manufacturing Practices (GMP), guna mendukung percepatan perizinan dari BPOM. Selain itu, lebih dari 300 warga serta pelaku usaha mikro dan kecil telah menerima edukasi terkait penerapan praktik produksi yang baik.
Diluncurkan pada Mei 2024, Bangun Karya menjadi contoh nyata sinergi antara sektor industri, pemerintah daerah, dan regulator nasional dalam memperkuat kapasitas UMKM lokal secara berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata seluruh pihak yang terlibat.
"Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat mampu menjawab tantangan konkret di lapangan. Kita mulai dari desa, dari pelaku UMKM kecil, untuk membangun NTT yang berdaya saing," ujarnya dalam keterangan resmi.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPOM Irjen Jayadi menegaskan komitmen lembaganya dalam memperkuat kapasitas pelaku usaha lokal. Pihaknya mendukung inisiatif yang mendorong UMKM untuk tidak hanya tumbuh secara ekonomi.
"Tetapi, juga patuh terhadap regulasi keamanan produk. Legalitas bukan hanya soal izin, tapi juga jaminan mutu bagi masyarakat," ucapnya.
Bentoel Group, sebagai mitra utama, menyatakan keberhasilan Bangun Karya mencerminkan komitmen perusahaan dalam membangun masa depan UMKM Indonesia yang inklusif dan kompetitif.
Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group Dian Widyanarti mengungkapkan, melalui Bangun Karya, pihaknya ingin memastikan bahwa pelaku UMKM di daerah seperti Nusa Tenggara Timur memiliki kesempatan yang setara untuk tumbuh dan bersaing.
"Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga pada pendampingan praktis, termasuk pembangunan fasilitas produksi yang sesuai dengan standar BPOM," katanya.
Dia juga menambahkan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah terhadap industri tembakau. Industri ini dianggap tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap penerimaan negara, penyerapan tenaga kerja, dan pengembangan ekonomi kerakyatan. (E-1)