Liputan6.com, Jakarta - Fitofarmaka adalah produk obat berbasis bahan alam yang telah melalui uji praklinis dan klinis.
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pengembangan dan pemanfaatan fitofarmaka perlu dipercepat dengan kolaborasi riset lintas sektor, khususnya dengan dunia industri.
“Kolaborasi ini diperlukan agar produk hasil riset tidak hanya terbukti secara ilmiah (scientifically proven), tetapi juga layak secara ekonomi dan memiliki nilai tambah (economically visible),” kata Kepala Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PR BBOOT) BRIN, Sofa Fajriah, mengutip laman BRIN, Jumat (30/5/2025).
Sofa mengungkap, hingga 2025, hanya sekitar 20 produk fitofarmaka yang teregistrasi, jauh tertinggal dibanding dengan 23.000 produk jamu dan 77 obat herbal terstan...