Dalam menghadapi berbagai spekulasi publik, LPDUK | Inaspro menegaskan bahwa seluruh persiapan teknis sebenarnya telah dilakukan dengan matang di Indonesia. Tidak ada persoalan logistik atau kesiapan lokal. Penundaan ini sepenuhnya didasari pertimbangan rasional agar kolaborasi di masa depan dapat berjalan optimal dan memberi dampak lebih besar bagi pengembangan olahraga dan diplomasi budaya antara Indonesia dan Korea Selatan.
Kolaborasi yang tertunda bukan berarti semangat berhenti. Justru dari proses ini, LPDUK | Inaspro semakin terdorong untuk merancang inisiatif-inisiatif baru yang mampu menghadirkan semangat kompetitif dan inspirasi bagi atlet, klub, serta pecinta voli di seluruh Nusantara.
"Kami tak hanya menatap kerja sama internasional, tetapi juga terus memperkuat fondasi olahraga nasional. Tunggu saja—akan ada hadiah kejutan yang sedang kami siapkan khusus untuk seluruh pencinta bola voli Indonesia," tutup Ferry Kono.