Gunung Lewotobi Kembali Meletus, Masyarakat Diminta Waspada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi eksplosif pada Senin (7/7/2025) pagi. Kolom erupsi tercatat mencapai 18.000 meter di atas puncak, tertinggi sejak tahun 2023.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan letusan terjadi pada pukul 11.05 WITA, disertai suara dentuman kuat dan awan panas yang meluncur hingga 5 kilometer ke arah utara dan timur laut.

“Erupsi ini disertai suara dentuman kuat dan awan panas dengan jarak luncur mencapai maksimal 5 km ke arah utara dan timur laut,” ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan resmi Kementerian ESDM.

Peningkatan aktivitas vulkanik terpantau sejak 6 Juli 2025 berdasarkan data visual dan kegempaan. PVMBG mencatat adanya gempa tremor menerus dan jenis gempa lain yang menunjukkan suplai magma dan pergerakan fluida menuju permukaan.

“Jenis gempa lainnya menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma dan pergerakan fluida ke permukaan,” kata Wafid.

Selain itu, data deformasi tiltmeter menunjukkan inflasi perlahan dalam sepekan terakhir yang mengindikasikan akumulasi tekanan akibat suplai magma baru.

Badan Geologi mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 6 km, serta sektoral barat daya–timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi. Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki tetap berada di Level IV (Awas).

“Masyarakat diminta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah, serta tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya,” ujar Wafid.

Ia juga mengingatkan masyarakat di wilayah rawan bencana untuk mewaspadai potensi banjir lahar jika terjadi hujan lebat, khususnya di aliran sungai berhulu di puncak gunung, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.

Badan Geologi meminta pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera dan PVMBG. Informasi resmi terkait aktivitas gunungapi dapat diakses melalui situs Magma Indonesia dan media sosial resmi Badan Geologi.