
PADA Mei lalu, sidang terhadap Sean Combs dibuka dengan pernyataan tegas dari Jaksa Penuntut AS Emily Johnson. Di hadapan juri, ia berkata, “Ini adalah Sean Combs. Di mata publik, dia Puff Daddy atau Diddy—seorang ikon budaya, pengusaha, dan sosok besar. Tapi ada sisi lain dari dirinya, sisi yang menjalankan organisasi kriminal.”
Namun pada Rabu (2/7), setelah 51 hari proses persidangan, juri memutuskan Combs tidak bersalah atas dua tuduhan paling serius: konspirasi pemerasan (RICO) dan perdagangan seks dengan unsur paksaan, penipuan, atau tekanan.
Putusan ini menjadi pukulan telak bagi tim jaksa dari distrik elit Southern District of New York, yang dikenal berpengalaman dalam menangani kasus kejahatan terorganisir.
Mengapa Tuduhan RICO Gagal Diuji di Pengadilan?
Konspirasi pemerasan atau RICO (Racketeer Influenced and Corrupt Organizations Act) bukan tuduhan yang mudah dibuktikan. Alih-alih mengacu pada satu tindakan kriminal, RICO mencakup keterlibatan dalam jaringan kejahatan terorganisir yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dalam periode tertentu.
“Biasanya dalam kasus RICO, kita melihat sosok bos mafia dengan anak buah yang menjalankan berbagai kejahatan untuk kepentingan kelompok,” kata analis hukum CNN, Joey Jackson. “Dalam persidangan seperti itu, biasanya ada anggota kelompok yang bersaksi dan menyebut langsung peran si terdakwa.”
Namun dalam kasus Combs, tidak ada saksi langsung dari lingkaran dalamnya yang bersaksi bahwa mereka diperintahkan melakukan kejahatan seperti pembakaran, pemerasan, atau perdagangan seks.
Jaksa memang menuduh Combs dan sejumlah orang di sekitarnya melakukan berbagai tindak pidana—mulai dari penculikan hingga kerja paksa—namun kesaksian kunci yang bisa menghubungkan langsung Combs dengan perintah atas kejahatan-kejahatan itu tidak pernah muncul di persidangan.
Tuduhan yang Dinilai Terlalu Ambisius
Beberapa ahli hukum menyebut kegagalan jaksa ini sebagai hasil dari strategi yang terlalu agresif. “Saya rasa sejak awal tuduhan RICO terhadap Combs memang terlalu dipaksakan,” ujar Elie Honig, analis hukum senior CNN.
Menurut Honig, untuk membuktikan RICO, jaksa harus menunjukkan bahwa ada organisasi kriminal yang tersusun, beroperasi secara berkelanjutan, dan melakukan serangkaian kejahatan terorganisir. “Mereka tidak punya bukti kuat akan hal itu.”
Honig menambahkan, “Apakah mereka bisa membuktikan bahwa Sean Combs adalah orang yang kasar, melakukan kekerasan dalam rumah tangga, dan punya karakter buruk? Bisa. Tapi itu tidak cukup untuk membuktikan RICO.” (CNN/Z-2)