
DUEL partai puncak Liga Champions mempertemukan Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan yang akan berlangsung di Alianz Arena, Muenchen, Minggu (1/6) dini hari pukul 02.00 WIB. PSG yang difavoritkan akan menghadapi ujian berat dari Inter dengan skuad berpengalaman dan dikenal tangguh dalam pertandingan besar.
Duel final PSG vs Inter ini juga menjadi pertemuan dua filosofi sepak bola yang berbeda dalam membangun sebuah tim. Di satu sisi, PSG menjadi simbol klub modern dengan suntikan dana besar dari pemilik asal Qatar. Di sisi lain, Inter Milan mewakili tradisi sepak bola yang kuat dan berakar dalam sejarah.
Meski telah menggelontorkan dana besar sejak diambil alih taipan Qatar pada 2011, PSG belum pernah mengangkat trofi Liga Champions. Sebab itu, ambisi mereka bakal besar.
Musim ini merupakan final kedua Les Parisiens setelah kekalahan dari Bayern Muenchen pada 2020 yang kala itu berlangsung tanpa penonton karena pandemi. Meski saat itu diperkuat Kylian Mbappe dan Neymar, PSG harus puas menjadi runner-up.
Kehadiran Lionel Messi yang dianggap sebagai tambahan kekuatan justru tidak membawa PSG mendekat ke gelar juara. Musim ini, dengan kepergian Mbappe yang bergabung ke Real Madrid, justru PSG tampil luar biasa dengan skuad muda yang segar di bawah asuhan sang pelatih Luis Enrique.
Rata-rata usia pemain inti PSG bahkan di bawah 24 tahun. Hal itu berbanding terbalik dengan Inter yang masih dihuni sebagian pemain-pemain senior.
Perjalanan PSG menuju final bukan tanpa rintangan. Setelah hampir tersingkir di fase grup, pasukan Enrique bangkit dengan kemenangan dramatis atas juara bertahan Manchester City pada Januari. Keberhasilan itu menjadi titik balik yang mengantarkan mereka menyingkirkan tiga klub Premier League lainnya yakni Liverpool, Aston Villa, dan Arsenal.
Ousmane Dembele bakal menjadi ancaman bagi Inter. Dia menjadi salah satu pilar utama PSG dengan torehan 33 gol di semua kompetisi. Didukung oleh talenta muda seperti Desire Doue, Bradley Barcola, serta rekrutan anyar Khvicha Kvaratskhelia, lini serang PSG terbilang menjadi salah satu barisan yang kreatif dalam hal mengacak-acak pertahanan lawan.
Di lini belakang, Achraf Hakimi dan kiper Italia Gianluigi Donnarumma juga tampil solid sepanjang musim. Luis Enrique menegaskan tekad timnya untuk mencetak sejarah bagi klub.
"Kami tahu jenis permainan yang ingin kami mainkan, dan sekarang kami hanya perlu mewujudkannya dengan performa terbaik kami," ujar pelatih asal Spanyol itu, yang mengincar gelar Liga Champions keduanya setelah sukses bersama Barcelona pada 2015.
"Selalu sulit mencapai final Liga Champions. Semua pemain dan pelatih memimpikannya, tapi tak banyak yang mendapat kesempatan. Kami ingin menjadi yang pertama di Paris yang menjuarai Liga Champions dan mencetak sejarah," imbuhnya.
Jika berhasil, PSG akan menjadi klub Prancis kedua yang meraih gelar ini setelah Olympique Marseille. Menariknya, sejarah mencatat keberhasilan Marseille pada 1993 juga terjadi di Munich melawan rival sekota Inter, AC Milan.
Jadwal Final Liga Champions
PSG vs Inter Milan
- Allianz Arena, Muenchen
- Minggu (1/6)
- Pukul 02.00 WIB