
Menteri Agama Nasaruddin memastikan semua jemaah haji sudah melakukan wukuf di Arafah pada Kamis, (5/6). Jemaah haji memang tidak sah ibadahnya kalau belum melaksanakan wukuf di Arafah.
Namun, bagi jemaah haji yang sakit akan disafariwukufkan. Sementara yang dirawat di rumah sakit dan tidak bisa bergerak, akan dibadalkan hajinya.
“Alhamdulillah bisa dipastikan tidak ada satu pun orang yang tidak berangkat ke Arafah kemarin kecuali yang di rumah sakit yang memang tidak bisa bergerak, itu pun juga semua sudah dipastikan sudah dibadalkan,” ujar Nasaruddin di Jamarat, Jumat (6/6).
“Yang sakit itu juga sudah melalui proses safari wukuf dan tidak ada pun juga yang tidak melakukan safari wukuf bagi mereka yang sakit yang sudah berusia lanjut dan difabel,” tambahnya.

Setelah dari Arafah, jemaah haji bergantian berangkat ke Muzdalifah untuk bermalam. Setelah melewati waktu tengah malam, jemaah haji berangkat mabit ke Mina dan melempar jumrah.
Perjalanan ke Mina pada Jumat (6/6), sempat terkendala kemacetan yang membuat perjalanan bus tidak lancar. Jemaah haji lalu memilih untuk berjalan kaki ke Mina.
“Semuanya alhamdulillah sudah masuk dalam kemah (Mina) walaupun ada yang salah masuk tenda tapi yang penting aman dulu ya, masuk ke tenda ber AC, makan, minum, dan kemudian setelah itu melakukan pelemparan jamarat,” ungkap Nasaruddin.

Nasaruddin memastikan tidak banyak kendala yang dihadapi dari proses tersebut. Ia mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Arab Saudi dalam puncak haji tahun ini.
“Kita berterima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia yang memberikan kekhususan kepada Indonesia, ambulans-ambulans juga Indonesia itu bisa masuk,” tutur Nasaruddin.