
Belakangan ini, masyarakat Indonesia dihadapi dengan cuaca yang tidak menentu. Bahkan, istilah kemarau basah menjadi hal yang sering ditemui. Apa itu kemarau basah?
Banyak masyarakat yang penasaran alasan di balik hujan yang terjadi di musim kemarau. Bahkan, hujan tersebut memberikan dampak buruk untuk masyarakat di berbagai daerah.
Apa Itu Kemarau Basah yang Tengah Terjadi di Indonesia

Indonesia adalah negara yang terletak di dekat dengan garis khatulistiwa, lebih tepatnya pada 6° LU-11° LS. Hal ini menyebabkan Indonesia terletak di wilayah beriklim tropis yang diapit oleh dua samudra besar, yakni Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Iklim tropis hanya mengenal dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Untuk musim kemarau di Indonesia biasanya terjadi pada Bulan April-September.
Hal ini dikarenakan dengan angin muson timur yang berhembus dari Benua Australia ke Benua Asia yang melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Dampaknya adalah uap air yang sedikit dan tak sampai menghasilkan hujan.
Akan tetapi di Bulan Mei ini, banyak sekali terjadi hujan yang seharusnya kemarau. Bahkan, beberapa di antaranya sampai menyebabkan bencana alam.
Dikutip dari laman bmkg.go.id, kemarau basah atau wet spell adalah sebuah peristiwa curah hujan yang tinggi saat musim kemarau. Peristiwa ini dikarenakan La Nina sedang mengalami menuju fase netral.
Perlu diketahui, La Nina merupakan peristiwa menyimpangnya perilaku lautan di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur yang ditandai suhu muka lautan yang lebih dingin dari normalnya.
Saat terjadi La Nina, laut di Pasifik bagian timur (Amerika Selatan) jadi lebih dingin dari normalnya. Sedangkan laut di Pasifik bagian barat (Indonesia) jadi lebih hangat dibandingkan biasanya.
Hasilnya adalah penguapan dan pembentukan awan hujan di atas wilayah Indonesia mengalami peningkatan sehingga menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat.
Selain itu, musim kemarau 2025 di Indonesia akan datang lebih terlambat. BMKG sendiri memprediksi pada Bulan Agustus sebagian besar Indonesia sudah mengalami musim panas.
Durasi musim kemarau di berbagai wilayah Indonesia beragam, seperti selama 6 dasarian (rentang waktu 10 hari dalam 1 bulan)/2 bulan pada sebagian Sumatera dan Kalimantan hingga yang lebih panjang lebih dari 24 dasarian di sebagian Sulawesi.
Baca Juga: Mengenal Musim di Dunia: Musim Hujan, Kemarau, Gugur, Dingin, Semi, hingga Panas
Demikian penjelasan tentang apa itu kemarau basah yang sedang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia perlu berwaspada terhadap curah hujan yang tinggi meskipun tengah berada di musim kemarau.(MZM)