Zhang Kaiqi (21) mahasiswa magister Harvard baru saja selesai mengemas suvenir ke dalam kopernya. Sebetulnya, ia sudah siap pulang ke China pada Jumat (23/5).
Mendadak rencananya batal, setelah mendengar kabar bahwa Trump mencabut SEVP Harvard. SEVP adalah sertifikasi untuk pertukaran pelajar, beasiswa, dan penerimaan mahasiswa asing.
Zhang pusing, ia lalu membatalkan tiket mahalnya itu, takut akan kehilangan beasiswa dari sebuah NGO Amerika Serikat (AS) di China.
"Saya sedih dan kesal. Sesaat, saya kira itu berita palsu," ucapnya, kepada reuters.
reuters juga menyebut, pemerintahan Trump menuding Harvard berkoordinasi dengan Partai Komunis China. Tudingan itu adalah satu dari banyak tudingan, yang membuat Trump memutuskan untuk menyetop mahasiswa asing masuk Harvard.
"Tapi saya rasa, komunitas mahasiswa China di Harvard yang terdampak. Rasanya, kami adalah entitas yang disasar dari pada kelompok yang lain," ucap Zhang (24), ia menolak memberi nama depannya, atas alasan keamanan.
Ia adalah mahasiswa yang sedang menempuh PhD di bidang Fisika.
"Beberapa kawan memberi masukan, agar saya tidak tinggal di tempat akomodasi saya saat ini, takutnya ada kemungkinan petugas Imigrasi akan mengusir anda dari apartemen anda," kata Zhang.
Baik Zhang Kaiqi dan Zhang khawatir visa mereka dan program internship mereka dicabut. Sementara yang lain yakin, Harvard bakal menang dalam kasus ini.
Tak hanya mahasiswa China yang sedang berkuliah saja yang terancam. Zhao (23) misalnya, ia baru akan masuk program magister Harvard tahun ini.
Dengan adanya kasus pencabutan SEVP ini, ia jadi berpikir ulang tentang masa depannya.
"Ini mengganggu rencana hidup saya. Rencananya, saya mau mengajukan visa belajar ke AS awal Juni nanti. Sekarang saya enggak tahu apa yang harus saya lakukan," ucapnya.
Tapi Zhao tetap akan mencoba di universitas lain jika pencabutan SEVP ini tetap diimplementasikan secara permanen.
Belakangan, Harvard bisa menahan implementasi pencabutan SEVP ini, lewat pengaduan ke pengadilan federal Boston yang menangguhkan aturan tersebut.
Berapa Jumlah Mahasiswa China di Harvard?
Dilansir reuters, ada 1.016 mahasiswa asal China yang berkuliah di Harvard. Ini adalah jumlah mahasiswa asing terbesar di kampus penghasil 162 pemenang Nobel tersebut.
Jumlah itu diikuti mahasiswa dari Kanada, India, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Australia, Singapura dan Jepang. Secara total, ada 6.800 mahasiswa asing di Harvard pada tahun ajaran 2024-2025, atau 27,2% keseluruhan mahasiswa Harvard.
Beberapa mahasiswa China, berasal dari kalangan atas, termasuk beberapa petinggi Partai Komunis China. Salah satunya Xi Mingze, putri Xi Jinping yang sempat dikabarkan menuntut ilmu di Harvard.