
Badan Geologi Kementerian ESDM membeberkan beberapa penyebab terjadinya longsor galian C, di desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon pada Jumat (30/1) lalu. Menurut analisa mereka, tambang itu longsor karena kemiringan yang terlalu curam hingga struktur batuan yang lapuk.
"Kemiringan lereng tebing yang sangat terjal, lebih dari 45 derajat. Kondisi tanah pelapukan dan litologi batuan yang labil," kata Badan Geologi lewat keterangan tertulis mereka, dikutip dari akun instagram resminya, @badan.geologi, Sabtu (31/5).
Badan Geologi juga menyebut, lokasi gerakan tanah berada di area tambang terbuka dengan metode penambangan teknik under cutting.

Selain itu, Badan Geologi juga menyebut bahwa lokasi tambang itu terletak di zona kerentanan tinggi.
"Berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Cirebon, daerah bencana terletak di Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi," tambah badan geologi.
Minta Masyarakat Sekitar Mengungsi
Berdasar analisa itu, Badan Geologi mengingatkan agar masyarakat yang berada di sekitar lokasi mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Karena daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah/longsor susulan," kata mereka.
Bagi pihak berwenang dan tim SAR yang masih mengevakuasi korban, Badan Geologi mengingatkan agar memasang rambu-rambu kerawanan di sekitar lokasi.

Mereka juga minta, proses evakuasi korban yang tertimbun memperhatikan faktor cuaca hingga kemiringan lereng.
"Penanganan korban (evakuasi/pencarian korban tertimbun) agar memperhatikan cuaca dan lereng terjal, agar tidak dilakukan pada saat dan setelah hujan deras, karena daerah ini masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan yang bisa menimpa/menimbun petugas," ucap Badan Geologi.
Jumlah Korban Longsor Tambang di Cirebon
Terkait insiden yang terjadi pada Jumat (30/5) lalu itu, sudah 14 korban ditemukan tewas. Sementara 11 korban luka menjalani perawatan.
Lalu ada lagi 11 orang yang belum ditemukan.
"Dari informasi terbaru, ada 11 korban yang masih belum ditemukan. Ini berasal dari laporan masyarakat yang menyatakan bahwa keluarganya belum pulang," ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan di lokasi longsor itu.