Beratnya Jihad Abu Ayyub, Berperang di Medan Laga di Usia ke-80 Hingga Jadi Syuhada

6 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, Pada satu hari, Rasulullah SAW bertamu kepada Ummu Haraam binti Malhaan. Nabi akhir zaman itu tidur siang di rumah bibinya itu. Dia lantas terbangun dan tertawa. Wanita itu berkata, "Ada apa denganmu wahai Rasulullah? Apa yang membuatmu tertawa?"

Dia pun bersabda, "Aku baru saja melihat orang dari umatku mengarungi lautan berperang di jalan Allah, bagai raja di atas ranjang." Dia berkata, "Berdoalah kepada Allah agar aku salah satu di antaranya." Dia bersabda, "Kamu di antara mereka."

Hari demi hari pun bergulir. Setelah Rasulullah SAW wafat dan masa kekhalifahan telah usai, tampuk kepemimpinan kaum Muslimin dipegang oleh Muawiyah. Dia menyerukan kepada bala tentaranya untuk berjihad di jalan Allah SWT.

Hingga sampai arah bidikan ke tanah Konstantinopel, sebuah negeri Romawi yang amat sukar ditaklukkan. Mendengar seruan berjihad itu, seorang kakek uzur yang pernah mendengar hadis Nabi SAW di atas pun bergegas mengambil pedang dan tombaknya.

Siapakah kakek itu? Dia adalah Abu Ayyub al-Anshari, penduduk Madinah yang rumahnya ditunjuk unta Nabi SAW sebagai tempat tinggal sementara setelah berhijrah dari Makkah. Sejarah mencatat betapa Abu Ayyub memuliakan tamu agung itu. Abu Ayyub menyediakan makanan terlezat untuk Nabi SAW. Saat Nabi memilih untuk tidur di bawah agar dekat dengan masjid, Abu Ayyub tak bisa tidur semalaman karena merasa tak layak untuk tidur di atas Nabi.

Syekh Aidh al-Qarni menjelaskan, Abu Ayyub memuliakan Nabi SAW melebihi apa yang dilakukan seorang murid kepada gurunya, seorang Muslim kepada imam besar atau seorang pelayan kepada tamunya. Ketika Rasulullah SAW hendak keluar, Abu Ayyub memakaikan sandalnya ke kaki Nabi SAW. Dia berdiri untuk menerimanya dan berdiri saat hendak mengantarnya. Abu Ayyub pun menjadi koki di rumah selama Nabi SAW tidur di rumahnya.

Tak hanya menghormati Nabi SAW pada masa hidup, Abu Ayyub pun tetap mengikuti syariat dan ajarannya setelah Nabi SAW wafat. Abu Ayyub, lelaki yang lahir di Aljazair itu begitu merindukan syahid. Dia ingin hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.

"Janganlah engkau mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka ..." (QS Ali Imran: 169-171).

sumber : Pusat Data Republika

Read Entire Article