Kementerian: 3.500 Bayi Gaza Terancam Mati Kelaparan

7 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA –  Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan lebih dari 70.000 anak-anak dirawat di rumah sakit di daerah kantong tersebut karena kekurangan gizi yang parah. Sementara blokade Israel yang telah lebih dua bulan berjalan juga membuat ribuan bayi terancam meninggal karena kelaparan.

“Di bawah blokade sistematis ini, lebih dari 3.500 anak di bawah usia lima tahun terancam mati karena kelaparan, sementara sekitar 290.000 anak berada di ambang kematian,” kata pernyataan yang dipublikasikan di Telegram. 

“Pada saat 1,1 juta anak setiap hari kekurangan kebutuhan nutrisi minimum untuk bertahan hidup, kejahatan ini dilakukan oleh pendudukan ‘Israel’ dengan menggunakan kelaparan sebagai senjata, di tengah sikap diam internasional yang memalukan,” tambahnya.

Almayadeen melaporkan, seorang bayi Palestina berusia empat bulan, Jinan al-Sakafi, meninggal pada Sabtu pagi karena kekurangan gizi parah di Rumah Sakit al-Rantisi di Kota Gaza. Pejabat medis di Rumah Sakit al-Rantisi mengonfirmasi bahwa Jinan meninggal akibat kekurangan gizi yang berkepanjangan dan tidak tersedianya susu formula bayi serta suplemen nutrisi, keduanya menjadi langka akibat pengepungan yang dilakukan oleh pendudukan Israel.

Ibu Jinan telah menghabiskan tiga bulan terakhir memohon kepada organisasi internasional untuk memfasilitasi pemindahan putrinya ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan darurat. Permohonan tersebut tidak dijawab, dan Jinan dinyatakan meninggal pada hari Sabtu.

Dokter di Rumah Sakit Anak Al-Rantisi melaporkan menerima banyak kasus setiap hari yang melibatkan anak-anak yang menderita dehidrasi akut dan kekurangan gizi. Rumah sakit menjelaskan bahwa krisis nutrisi di Gaza berasal dari kurangnya nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi kekebalan tubuh.

Kekurangan ini menyebabkan keterlambatan perkembangan, melemahnya kekebalan tubuh, kerentanan yang lebih tinggi terhadap penyakit, dan dalam kasus yang parah, kematian.

Kantor Media Pemerintah sebelumnya mengumumkan 57 warga telah gugur sebagai syuhada akibat kekurangan gizi dan kelaparan parah di Jalur Gaza. Kematian ini disebabkan oleh penutupan semua perlintasan selama 62 hari berturut-turut. “Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera bertindak menghentikan bencana kemanusiaan ini,” bunyi pernyataan yang diterima Republika, Sabtu.

Sementara, ribuan anak-anak Palestina di Jalur Gaza juga menghadapi peningkatan ancaman kelaparan seiring dengan berlanjutnya blokade Israel terhadap makanan, air dan pasokan penting lainnya ke wilayah tersebut. Badan hak-hak anak PBB (UNICEF) mengatakan pada Jumat bahwa lebih dari 9.000 anak telah dirawat karena kekurangan gizi akut sejak awal tahun ini.

Situasi semakin memburuk sejak Israel memberlakukan blokade total terhadap wilayah kantong Palestina pada awal Maret. “Selama dua bulan, anak-anak di Jalur Gaza menghadapi pemboman tanpa henti dan kehilangan barang-barang penting, layanan dan perawatan untuk menyelamatkan nyawa,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam pernyataan semalam.

“Dengan berlalunya hari-hari blokade bantuan, mereka menghadapi risiko kelaparan, penyakit, dan kematian yang semakin besar – tidak ada yang bisa membenarkan hal ini.” Israel telah memblokir semua bantuan kemanusiaan untuk menjangkau warga Palestina di Gaza sejak 2 Maret, sehingga memicu kecaman internasional.

Program Pangan Dunia PBB mengatakan pekan lalu bahwa persediaan makanannya telah “habis” di tengah pengepungan tersebut, dan memperingatkan bahwa dapur umum yang menjadi andalan ribuan warga Palestina akan terpaksa ditutup.

“Kami tidak bertanya apakah makanan itu bergizi atau tidak, segar atau enak; itu sebuah kemewahan, kami hanya ingin mengisi perut anak-anak kami,” seorang orangtua Palestina yang menjadi pengungsi baru-baru ini mengatakan kepada Amnesty International tentang krisis ini. “Saya tidak ingin anak saya mati kelaparan.”

Read Entire Article