Longsor terjadi di Galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tim K9 dari Kepolisian Daerah Jawa Barat dikerahkan untuk membantu proses pencarian korban dalam peristiwa longsor yang terjadi di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon. Selain menewaskan 14 orang, longsor tersebut menyebabkan sejumlah warga diduga masih tertimbun material tanah.
Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, mengatakan bahwa anjing pelacak dikerahkan untuk menyisir area-area yang diduga menjadi titik lokasi korban tertimbun. Menurutnya, kondisi medan yang tertutup dan sulit dijangkau membuat peran Unit K9 menjadi sangat krusial.
“Sejak pagi, Unit K9 mulai melakukan penyisiran di area-area yang telah dipetakan sebagai zona rawan,” ujar Sumarni di lokasi, Sabtu (31/5/2025).
Sebanyak tiga ekor anjing pelacak bersama tiga pemandu dan dua instruktur diturunkan langsung ke lokasi. Mereka membantu tim SAR yang terdiri dari personel Basarnas, TNI, Polri, dan relawan. Proses evakuasi juga dibantu dengan alat berat excavator.
Sumarni menegaskan bahwa pengerahan Unit K9 ini merupakan bentuk atensi langsung dari kapolda Jawa Barat, yang sejak malam sebelumnya telah berada di lokasi bencana.
“Dengan kondisi reruntuhan yang tidak menentu, keberadaan K9 sangat penting. Anjing pelacak ini mampu mengidentifikasi keberadaan jenazah dengan radius penciuman hingga 10 meter. Ini sangat membantu dalam mempercepat proses pencarian,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh elemen yang terlibat dalam operasi kemanusiaan ini bekerja tanpa kenal lelah demi menemukan para korban yang masih tertimbun. Diharapkan, kehadiran K9 dapat mempercepat proses pencarian dan memberikan kejelasan bagi keluarga korban.