
PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), anak usaha Kalla Group yang bergerak di bidang hilirisasi nikel, menyelenggarakan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MOU) dengan Sumitomo Corporation (Sumitomo) terkait rencana penjualan nickel matte ke pasar Korea Selatan oleh Sumitomo.
Penandatanganan MoU bertempat di World Expo Osaka, Paviliun Indonesia, Jepang. MoU ini diwakili oleh Afifuddin Kalla dan Faisal Suhaeli selaku Direktur BMS, sementara pihak Sumitomo dihadiri oleh Nami Katagiri selaku General Manager, Akihiko Miyauchi Team Leader Nickel, Kotaro Fujita Assistant Head dan Sandy Purwagandhi perwakilan Sumitomo Indonesia.
Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Buchari, yang juga menyaksikan kerja sama tersebut, mengatakan dirinya memberikan apresiasi terhadap MoU pembelian nickel matte oleh Sumitomo, karena sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto menggenjot hilirisasi.

"Ini bisa menjadi contoh untuk perusahaan-perusahaan dalam negeri lainnya untuk bisa meningkatkan neraca ekspor Indonesia, tidak hanya di sektor mineral tapi di semua sektor termasuk sektor pertanian yang menjadi prioritas Bapak Presiden Prabowo," katanya melalui keterangan resmi, Senin (2/6).
Persetujuan MoU ini merangkum beberapa syarat acuan yang disepakati oleh kedua belah pihak, yakni jumlah tonase penjualan produk nikel, kesepakatan harga, metode pengiriman juga jangka waktu kesepakatan jual beli antar BMS dan Sumitomo.
"Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan produksi pengolahan nikel BMS dapat meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor tambang nasional melalui pengolahan mineral, juga bertujuan untuk berkontribusi pada perekonomian nasional dan pembangunan berkelanjutan," lanjut Akbar.
BMS berupaya memanfaatkan sumber energi terbarukan, seperti energi air, untuk mengurangi emisi dan meningkatkan keberlanjutan. BMS menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kegiatan operasionalnya, memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.