Ribuan warga memadati kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti kegiatan pengobatan gratis yang digelar oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Sabtu (10/5). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Waisak 2025 dan akan berlangsung selama dua hari, hingga Minggu (11/5).
Ketua Umum DPP WALUBI, Siti Hartati Murdaya, menyebut bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk pengamalan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
“Kita bisa melaksanakan tugas kita dalam dharma agama dan dalam dharma negara. Hidup sebagai manusia, kita harus punya agama. Hidup dalam negara, kita harus mengerti bahwa negara itu seperti orang tua kita. Jadi, kita harus mendukung supaya negara sukses,” ujar Hartati, Sabtu (10/5).
Layanan kesehatan yang tersedia mencakup berbagai jenis pemeriksaan dan pengobatan, mulai dari poli mata, gigi, bedah, penyakit dalam, hingga layanan kesehatan mental.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Eniarti, yang juga terlibat dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa layanan pengobatan ini didukung oleh tenaga medis dari berbagai rumah sakit di Jawa Tengah dan DIY.
“Ada poli mata, ada poli gigi, ada poli bedah, ada penyakit dalam, ada juga untuk kesehatan mentalnya. Jadi semuanya lengkap di sini. Dan ini bekerja sama dengan semua rumah sakit yang ada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata dr. Eniarti.
“Sekitar 200-an dokter, perawatnya 300. Targetnya kita sekitar 8 ribu selama 2 hari,” tambahnya.
Warga yang datang pun menyambut baik kegiatan ini. Makim, salah satu pasien, merasa terbantu dengan adanya pengobatan gratis, terutama karena mengalami gangguan penglihatan.
“Ya, senang. Kesempatan ada pengobatan gratis di sini, pas Hari Waisak WALUBI. Semoga bisa sembuh, bisa untuk membaca itu terbantu,” ujarnya.
Tasya, warga lainnya, berharap agar kegiatan ini terus dilaksanakan setiap tahun dengan durasi yang lebih panjang.
“Iya, tiap tahun, tiap ada Waisak, ada kegiatan baksos ini. Semoga acara ini selalu diadakan. Semoga bisa tambah harinya lagi,” katanya.
Sementara Yulista, guru SD yang hadir bersama murid-muridnya, merasa bersyukur bisa mendapatkan undangan pengobatan gratis untuk kedua kalinya.
“Kan ini dapat undangan. Tahun kemarin dapat, tahun ini juga dapat lagi. Kalau jujur, memang ditunggu untuk pengobatan gratisnya, apalagi kalau mendapat undangan seperti ini. Ya, alhamdulillah, sih. Anak-anak kan jadi bisa ikut berobat gratis. Ikut berobat gratis juga bisa sambil refreshing,” tuturnya.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi momen berbagi bagi umat Buddha, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang nyata bagi masyarakat luas di sekitar Candi Borobudur.