
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pemerintahnya memasok senjata kepada kelompok bersenjata di Jalur Gaza, Palestina, yang menentang Hamas. Ini menjadi pengungkapan yang memicu reaksi keras di seluruh spektrum politik Israel.
Dalam video yang diunggah pada Kamis (5/6) di akun resmi X miliknya, Netanyahu mengatakan bahwa keputusan tersebut dibuat atas saran dari pejabat keamanan senior. Tujuannya, melindungi tentara Israel di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza selama lebih dari 18 bulan.
Pengakuan tersebut muncul setelah mantan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman secara terbuka menuduh pemerintah secara diam-diam mempersenjatai yang ia gambarkan sebagai kelompok kriminal yang berafiliasi dengan ISIS.
Berbicara di radio publik Israel, Lieberman mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan atas perintah Netanyahu dan tanpa persetujuan kabinet. Ia menambahkan bahwa meskipun kepala Shin Bet telah diberi tahu, ia tidak yakin kepala staf militer telah mengetahuinya.
Operasi diam-diam
Perusahaan Penyiaran Publik Israel melaporkan bahwa kelompok-kelompok yang dimaksud dipersenjatai dengan senapan Kalashnikov dan beroperasi tanpa sepengetahuan menteri lain.
Laporan tersebut mencatat bahwa masalah tersebut dibahas dalam sesi tertutup komite Knesset. Anggota komunitas keamanan dan intelijen dipanggil untuk menjelaskan kebijakan tersebut.
Sementara Netanyahu tidak membantah tuduhan tersebut. Kantornya mengeluarkan pernyataan yang membela strategi tersebut.
Katanya, Israel berusaha mengalahkan Hamas melalui berbagai cara, berdasarkan rekomendasi dari semua kepala badan keamanan. Shin Bet menolak berkomentar.
Kebijakan sembrono
Pemimpin oposisi Yair Lapid mengutuk langkah tersebut, menuduh Netanyahu membuat kebijakan yang sembrono.
"Setelah memberikan jutaan dolar kepada Hamas, Netanyahu sekarang mempersenjatai faksi-faksi yang dekat dengan ISIS, tanpa strategi atau pengawasan. Senjata-senjata ini akan diarahkan ke tentara dan warga sipil Israel," Lapid memperingatkan.
Anggota parlemen sayap kiri Merav Michaeli menyuarakan kemarahan tersebut. "Mereka menuduh Rabin mempersenjatai orang Arab, sekarang pemerintah Netanyahu memperlengkapi milisi bergaya ISIS. Ini jalan menuju perang tanpa akhir."
Ini gila
Bahkan anggota partai Likud milik Netanyahu sendiri menyatakan kekhawatiran. Anggota Knesset Tally Gottlieb menyebut tindakan itu sebagai omong kosong yang tak masuk akal. "Apakah kita serius mempersenjatai ISIS dan al-Qaeda sekarang? Ini gila."
Laporan menunjukkan salah satu kelompok tersebut mungkin dipimpin oleh Yasser Abu Shabab, seorang warga Gaza yang dilaporkan terkait dengan ISIS.
Satu video baru-baru ini yang dirilis oleh sayap militer Hamas, Brigade Qassam. Video itu menunjukkan para pejuang mereka menyerang kelompok Abu Shabab di Rafah, yang mengakibatkan banyak korban. (Aawsat/I-2)