Gita agustiana
Agama | 2025-04-12 20:12:20
Diantara Idul Fitri dan Palestina Oleh : Gita Agustiana, S.Pd.
Setelah satu bulan lamanya kaum muslimin melaksanakan ibadah puasa, tibalah hari raya kemenangan itu tiba. Hari raya idul Fitri sering disebut sebagai hari kemenangan. Karena kaum muslimin telah mampu melawan hawa nafsu selama ramadhan.Umat muslim merayakan idul Fitri dengan penuh suka cita.
Di Indonesia khususnya, ada beberapa tradisi yang dilakukan setiap hari r7aya idul Fitri seperti mudik, menyiapkan kue dan hidangan istimewa, membeli baju lebaran, bersilahturahmi dan lain sebagainya. Namun di satu sisi, kaum Muslimin harus mengetahui bahwa ada saudara muslim kita di sana yang tidak mendapatkan kebahagiaan yang serupa, yaitu saudara kita di Palestina.
Kaum muslim di negeri-negeri Islam merayakan hari raya idul Fitri dengan penuh kebahagiaan sementara saudara muslim kita di Palestina merayakan idul Fitri dengan penuh ketakutan dan ancaman akibat serangan zionis Yahudi yang tiada hentinya. Dikutip dari tempo.com, pada hari raya idul Fitri bertepatan tanggal 30 maret 2025, zionis Yahudi telah melakukan serangan ketika sholat idul Fitri di wilayah Gaza. Akibat serangan ini telah menewaskan 9 orang dan diantaranya adalah 5 anak. Untuk korban anak-anak, 2 orang hilang yang diduga tewas dan 3 orang terluka.
Serangan oleh zionis Yahudi ini selalu dilakukan bahkan ketika bulan Ramadan. Banyak warga Palestina yang meninggal dalam keadaan belum sahur dan dalam keadaan berpuasa. Sementara itu, Tentara Israel juga dilaporkan telah menyerbu beberapa rumah di Hebron, Tepi Barat. Mereka menduduki, mendobrak pintu dan menggeledah tempat tinggal. Pasukan Israel menangkap tiga orang selama penyerbuan tersebut, termasuk seorang remaja berusia 16 tahun dan dua mantan tahanan.
Mirisnya lagi, menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina menyatakan Israel juga menolak untuk membuka sepenuhnya Masjid Ibrahimi di Hebron bagi Umat Islam Palestina untuk IdulFitri.Realita ini menggambarkan bahwa kebahagiaan umat muslim belumlah sempurna. Semestinya kebahagiaan yang kita rasakan sekarang ini juga dimiliki oleh saudara-saudara kita di Palestina. Maka wajib bagi kaum muslimin untuk menolong saudara di Palestina. Karena Rasulullah Saw bersabda : “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya). ' (HR. Bukhari dan Muslim).
Akan hal ini kaum muslimin harus mencari solusi tuntas atas permasalahan genosida yang terjadi di Palestina. Telah terbukti apa yang dilakukan oleh sistem kapitalisme terhadap Palestina tidak bisa memberikan solusi-solusi tuntas untuk menyelesaikan genosida di Palestina. beberapa upaya yang telah dilakukan oleh dunia adalah : a. PBB melakukan negoisasi antara palestina-zionis yahudib. Konferensi Madrid 1991c. Konferensi Oslo 1993Semua upaya diatas telah dilakukan namun semuanya berujung gagal.
Mengapa ini terjadi ?Permasalahan di Palestina tidak akan terselesaikan selama negeri-negeri muslim terpecah belah dalam sekat-sekat nasionalisme. Kaum muslimin harus bersatu dalam sebuah institusi khilafah yang menerapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Karena hanya dengan ini bisa melawan segala bentuk penjajahan di muka bumi. Demikian pula, umat muslim harus memahami bahwa Islam bukanlah agama ritual saja melainkan juga sebuah penyelesaian masalah dalam segala aspek kehidupan.
Di dalam Islam, permasalahan Palestina akan diselesaikan secara tuntas dengan jihad fi Sabilillah. Sebagaimana pada masa Khalifah Umar bin Khaththab ra. dari tangan Romawi pada 16 H (637 M). Khalifah Umar berhasil membebaskan Palestina (Baitulmaqdis) dan seluruh penduduknya dari kezaliman penguasa Romawi yang pada akhirnya menyerah tanpa peperangan karena mereka bersedia berdamai.
Baitulmaqdis kemudian ditaklukkan oleh tentara Salib pada Perang Salib I (1096—1102 M). Selama hampir 90 tahun berada di bawah kekuasaan kaum Nasrani, penduduk muslim di Baitulmaqdis banyak mendapat perlakuan yang buruk dari mereka. Kaum Nasrani melanggar perjanjian dan kesepakatan yang telah ditetapkan.Selanjutnya, di bawah kepemimpinan Shalahuddin al-Ayyubi, kaum muslim berhasil merebut kembali Baitulmaqdis dari tangan orang-orang kafir, tepatnya pada 27 Rajab 583 H (1187 M).
Inilah catatan sejarah bagaimana keberhasilan khilafah di dalam menyelesaikan segala bentuk kezaliman di muka bumi. Maka, sudah sepatutnya kaum muslimin menyadari bahwa hanya dengan perjuangan menegakkan khilafah lah, permasalahan palestina terselesaikan. Sehingga tidak ada lagi kebahagian satu muslim diatas penderitaan muslim lainnya sebagaimana saat ini. Wallahualam bishowab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.