Thi Umay
Politik | 2025-04-12 23:37:20
`
Genosida yang kembali terjadi di G4Z4 kali ini diiringi dengan gelora seruan jihad di negeri negeri kaum Muslimin. Bahkan fatwa ulama dunia atau International Union of Muslim Scholars (IUMS) menyerukan jihad untuk melakukan perlawanan kepada SiRiwil (detikhikmah.com.9/4). Setidaknya ada 15 poin fatwa yang diserukan dalam forum tersebut, yaitu kewajiban jihad melawan SiRiwil, larangan mendukung SiRiwil, larangan memasok sumber daya, seruan untuk membentuk aliansi militer bersama, meninjau kembali perjanjian SiRiwil, jihad finansial, larangan normalissai hubungan dengan SiRiwil, keharusan ulama untuk bersuara, aksi boikot, menagih perdamaian yang dijanjikan AS, boikot berkelanjutan, dukungan kemanusuaan, persatuan umat Islam, doa untuk G4Z4 dan apresiasi pendukung P4L3ST!N4.
Berdasarkan fatwa tersebut, gaung opini solusi jihad telah diambil oleh masyarakat sebagai solusi genosida serta penjajahan di G4Z4. Hanya saja, yang menjadi pertanyaan berikutnya kepada siapa masyarakat menyerukan seruan ini serta mampukan seruan ini diwujudkan secara nyata sehingga mampu membebaskan G4Z4.
Target Seruan Jihad
Aktivitas jihad pada hakikatnya adalah aktivitas perang secara fisik yang dilakukan dengan kekuatan militer dengan berbagai fasilitas yang dimiliki. Aktivitas ini hanya mungkin dikomando oleh rezim pemerintahan suatu negara, sebab militer adalah salah satu bagian dari struktur pemerintahan. Sehingga, lazimnya seruan jihad para ulama ini ditujukan kepada para pemimpin negeri negeri Muslim.
Hakikatnya, peran pemerintah dalam membantu G4Z4 bukan hanya dengan kecaman ataupun pembelaan diplomasi y9ang sudah terbukti gagal dalam menghentikan genosida selama berpuluh tahun lamanya. Pemerintah dapat mengirimkan militer untuk membantu menghilangkan penjajahan fisik yang terjadi. Sebab, peran pemerintah dengan masyarakat memiliki level yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh kemampuan serta jangkauan akses yang dimiliki. Seyogyanya pemerintah memiliki kemampuan dan juga akses yang lebih luas dibandingkan dengan masyarakat umum.
Realitas Rezim Demokrasi
Hanya saja, jika ditelisik lebih jauh, akankah rezim saat ini mampu merealisasikan harapan masyarakat untuk mengirimkan pasukan jihad untuk menolong G4Z4. Faktanya, pemerintah negeri negeri kaum Muslimin tengah menjalin normalisasi hubungan bilateral dengan SiRiwil seperti Turki, Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Maroko, Sudah, Bahrain, dan lain lain (Insertlive.com, 24/4). Meskipun dilayar kaca rezim negeri Muslim ini seolah mengecam perbuatan SiRiwil akan tetapi pada hakikatnya mereka tetap menjalin kerjasama di tengah genosida yang terjadi puluhan tahun di G4Z4.
Hal ini terjadi akibat paradigma yang tidak tepat dalam memaknai kepemimpinan umat. Kepemimpinan umat hanya dinilai sebagai sebuah pencapaian semata yang akan menghasilkan keuntungan baik materi ataupun kebanggaan tertentu. Sehingga prioritas aktivitas politik luar negeri yang dilakukan negara adalah meraih keuntungan sebesar besarnya bukan kondisi saudara mereka yang tengah dijajah. Inilah potret buram kepemimpinan demokrasi yang bermindsetkan sekulerisme atau pemisahan agama dengan kehidupan termasuk politik. Rezim menjalankan aktivitas politik luar negeri tidak merujuk pada Islam tetapi pada kepentingan semata. Oleh sebab itu, jika penyerangan militer ke G4Z4 tidak menghasilkan manfaat bagi negara, maka tidak akan dilakukan begitu juga sebaliknya.
Hal ini sangat berbeda apabila rezim pemerintahan yang ada menggunakan mindset Islam dalam menjalankan pemerintahan. Pemerintahan Islam dalam kitab Struktur Negara Khilafah dijelaskan sebagai pemerintahan yang berfungsi menjaga, menjalankan dan mendakwahkan syariat Islam. Sehingga, seluruh aktivitas kenegaraannya disesuaikan dengan hukum syariat atau ketentuan yang Allah tetapkan. Sebagaimana juga dalam penerapan politik luar negeri, politik luar negeri Khilafah Islam adalah dakwah dan jihad. Jihad ini dilakukan untuk membebaskan penjajahan yang terjadi pada diri manusia, baik dalam bentuk fisik maupun mental hingga spiritual dari jeratan rezim dzalim yang menjaga kemaksiatan dengan menggunakan militernya.
Mindset Islam inilah yang akan mendorong Khilafah untuk segera mengirimkan pasukan militer untuk menyelesaikan permasalahan G4Z4. Begitupun sebaliknya, mindset sekulerisme demokrasi dalam pemerintahan akan mendorong mereka untuk acuh atau sekekdarnya dalam menyelesaikan problematika di G4Z4.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.